Transportasi merupakan penunjang untuk melancarkan mobilitas barang dan manusia. Dari sisi ekonomi, transportasi membantu pengalokasian sumber daya secara optimal.

Sebagai provinsi kepulauan, Bangka Belitung menyadari transportasi laut dan udara menjadi akses penting untuk menunjang perekonomian. Provinsi Bangka Belitung boleh dikatakan salah satu kota metropolitan dan pusat bisnis, serta pelayanan jasa di wilayah Indonesia bagian barat. Berikut rincian sarana dan prasarana di Provinsi Bangka Belitung:

Pelabuhan

Perhubungan laut merupakan transportasi yang strategis bagi Kepulauan Bangka Belitung sebagai provinsi kepulauan untuk berinteraksi dengan provinsi lain. Di Kepulauan Bangka Belitung terdapat delapan pelabuhan, terdiri dari tiga pelabuhan khusus barang dan lima pelabuhan penumpang sekaligus barang.

Sebanyak enam dari delapan pelabuhan tersebut berada di Pulau Bangka, dua lainnya di Pulau Belitung. Transportasi air yang bergerak di Provinsi Kepulauan Bangka Belitung antara lain perusahaan PELNI dan perusahaan swasta.

Jalur pelayaran dari Provinsi Kepulauan Bangka Belitung melayani tujuan Jakarta, Palembang, Tanjung Pinang, Surabaya, dan Pontianak. Berikut berbagai pelabuhan yang aktif beroperasi melayani perutaran barang dan jasa di Provinsi Bangka Belitung:

  1. Pelabuhan Pangkalan Balam, terletak di Pangkal Pinang, Ibu Kota Pulau Bangka. Salah satu pelabuhan di Bangka Belitung ini memiliki panjang dermaga sebesar 254 meter. Sebetulnya, tempat berlabuh bisa dimasuki kapal dengan bobot mati seberat maksimal 4.000 ton.  Menurut data KSOP Pangkalan Balam, pelabuhan tidak mengalami lonjakan jumlah penumpang yang signifikan pada dua tahun terakhir. Pelabuhan Pangkal Balam melayani jasa angkutan barang impor maupun ekspor, termasuk perdagangan antarpulau dengan tujuan Jakarta menggunakan kapal feri.
  2. Pelabuhan Muntok. Muntok merupakan sebuah kota tua yang berada di Provinsi Kepulauan Bangka Belitung. Di kawasan tersebut terdapat pelabuhan, yakni Pelabuhan Muntok. Pelabuhan Muntok merupakan tempat pemberhentian/berlabuhnya kapal cepat yang hendak melakukan perjalanan menuju Palembang.

  3. Pelabuhan Tanjung Pandan. Lokasi Pelabuhan Tanjung Pandan berada di daerah muara Sungai Cerucuk, tepatnya ada di sebelah selatan Kota Tanjung Pandan. Keberadaan pelabuhan memperkuat anggapan bahwa Sungai Cerucuk memiliki peran penting dalam adanya aktivitas perdagangan di daerah tersebut. Selain itu, pelabuhan ini juga merupakan jalur yang menghubungkan wilayah pesisir Belitung menuju pedalaman.

  4. Pelabuhan Tanjung Gudang Belinyu. Mulanya, Pelabuhan Tanjung Belinyu atau Tanjung Gudang Belinyu dinamai Pelabuhan Tanjung Gudang. Lokasi pelabuhan berada di bagian barat laut Pulau Bangka, tepatnya di Kota Belinyu. Pelabuhan dermaga kayu ini dijadikan tempat pemberhentian kapal penumpang. Panjang dermaga kayu sekitar 50 meter. Dahulu, salah satu pelabuhan Bangka Belitung ini merupakan tempat bongkar muat kapal barang yang akan didistribusikan ke daerah lain dari Pulau Bangka. Pada masanya, Pelabuhan Tanjung Gudang Belinyu menjadi gerbang utama untuk dapat memasuki Pulau Bangka.

  5. Pelabuhan Tanjung Batu. Pelabuhan ini mulai dibangun pada 2004 dan selesai pada 2011. Biaya yang dikeluarkan pemerintah untuk pembangunan pelabuhan sekitar Rp 47 miliar. Pelabuhan ini berada di garis Alur Laut Kepulauan Indonesia (ALKI) yang strategis. Pelabuhan ini memiliki area kontainer logistik dengan luas 279 hektare, serta dilengkapi terminal penumpang dengan ukuran 304 meter persegi.

  6. Pelabuhan Sadai. Seperti namanya, Pelabuhan Sadai terletak di daerah Sadai. Tepatnya berada di Kecamatan Tukak Sadai. Pelabuhan yang satu ini digadang-gadang akan menjadi pelabuhan yang menjadi pusat pertumbuhan ekonomi di Indonesia, khususnya bagi masyarakat Bangka Selatan. Pelabuhan ini merupakan pelabuhan yang akan menghubungkan kapal Ro-ro Sadai, dari Bangka menuju Belitung.

Bandara

Transportasi udara merupakan salah satu sarana transportasi vital untuk mengunjungi atau bepergian dari Provinsi Kepulauan Bangka Belitung, selain transportasi darat dan air.

Di Kepulauan Bangka Belitung ada dua pelabuhan udara, yaitu Bandar Udara Depati Amir di Pulau Bangka dan HAS Hanandjoeddin di Pulau Belitung.

Berikut rincian maskapai dan jadwal penerbangan yang tersedia di Bandara Depati Amir dan HAS Hananjoeddin:

Transportasi Darat

Selain sarana dan prasarana air dan udara,Pemerintah Provinsi Bangka Belitung juga memprioritaskan pembenahan kualitas jalanan dan pembangunan ruas jalan baru.

Menurut catatan Dinas Pekerjaan Umum Provinsi Bangka Belitung, jalan di Provinsi Bangka Belitung berdasarkan kelas jalan didominasi kelas lokal sekunder, yakni sebanyak 46 persen. Paling sedikit kelas arteri sekunder, hanya mencapai 1 persen.

Berikut keterangan perjalanan antarkabupaten dan kota di Provinsi Bangka Belitung: