Selamat datang Nirwasita Tantra, Penghargaan Green Leadership bagi Pemerintah Daerah
Satu lagi prestasi diraih oleh Pemerintah Provinsi Kepulauan Bangka Belitung di tahun 2022 di bidang lingkungan hidup. Provinsi Kepulauan Bangka Belitung meraih penghargaan Nirwasita Tantra terbaik V kriteria pemerintahan daerah kategori provinsi dari Kementerian Lingkungan Hidup dan kehutanan (KLHK) Republik Indonesia. Penghargaan ini diterima oleh PJ Gubernur Kepulauan Bangka Belitung, Bapak Ridwan Djamaluddin di Gedung Manggala Wana Bakti, KLHK, pada hari Rabu, 20 Juli 2022 lalu.
KLHK Republik Indonesia memberikan anugerah Nirwasita Tantra kepada Kepala daerah, Ketua DPRD dan pemerintah daerah untuk berbagai kategori. Nirwasita Tantra tahun ini juga diterima oleh Bupati dan Ketua DPRD Kabupaten Bangka Tengah, Walikota dan Ketua DPRD Kota Pangkalpinang, serta Pemerintah Daerah Kabupaten Bangka Barat.
Nirwasita Tantra adalah penghargaan dari pemerintah yang diberikan kepada Kepala Daerah atas kepemimpinannya dalam merumuskan dan menerapkan kebijakan dan/atau program kerja sesuai dengan prinsip metodelogi pembangunan berkelanjutan guna memperbaiki kualitas lingkungan hidup di daerahnya.
Penganugerahan penghargaan Green leadership Nirwasita Tantra ini melalui beberapa tahap penilaian. Penilaian ini dimulai dari penyusunanan dokumen informasi kinerja pengelelolaan lingkungan hidup daerah (DIKPLHD) oleh instansi lingkungan hidup daerah di provinsi dan kabupaten sesuai dengan amanat dalam Undang-Undang 32 Tahun 2009 tentang Perlindungan dan Pengelolaan Lingkungan Hidup dan undang-Undang Nomor 14 Tahun 2008 Tentang Keterbukaan Informasi Publik.
Penghargaan Nirwasita Tantra yang diterima oleh Pemerintah Derah Provinsi Kepulauan Bangka Belitung tahun ini merupakan hasil screening dari dokumen IKPLHD tahun 2021 lalu. Dokumen ini menjadi bagian penting sebagai sarana penyediaan data dan informasi lingkungan hidup sehingga dapat menjadi acuan kebijakan dan perencanaan pemerintah daerah dalam menentukan prioritas pembangunan sesuai prinsip-prinsip pengelolaan lingkungan hidup. DIKPLHD ini juga sebagai bentuk akuntabilitas kepada publik sehingga dapat menunjang pencapaian tata kelola pemerintahan yang baik sesuai semangat reformasi birokrasi.
Sejak mulai diselenggarakannya Penghargaan Nirwasita Tantra pada tahun 2016, hingga saat ini tercatat sebanyak 1137 daerah yang mengirimkan Dokumen Informasi Kinerja Pengelolaan Lingkungan Hidup Daerah (DIKPLHD) kepada KLHK, yang terdiri dari 145 Provinsi, 691 Kabupaten, dan 301 Kota. Hal ini menunjukkan tingginya antusiasme daerah untuk mengikuti penapisan penghargaan Nirwasita Tantra ini.
DIKPLHD merupakan laporan status lingkungan hidup daerah yang menyajikan hubungan kausalitas antara unsur-unsur pemicu, penyebab terjadinya persoalan lingkungan hidup, status, akibat dan upaya untuk memperbaiki kualitas lingkungan (DPSIR framework analysis). Penyusunan DIKPLHD Provinsi Kepulauan Bangka Belitung dilakukan secara terpadu dan terkoordinasi oleh tim penyusun Dinas Lingkungan Hidup dan kehutanan (DLHK) dengan melibatkan oganisasi perangkat daerah, LSM dan masyarakat. Keterlibatan masyarakat terutama dalam menentukan isu lingkungan yang akan diangkat.
Terdapat empat isu lingkungan hidup yang diangkat dalam dokumen DIKPLHD Provinsi Kepulauan Bangka Belitung tahun 2021. Isu tersebut adalah bencana non alam berupa wabah penyakit covid-19, alih fungsi lahan, degradasi ekosistem pesisir dan laut serta isu pengelolaan sampah dan LB3 yang belum optimal. Isu-isu ini adalah pengerucutan dari daftar panjang isu yang diusulkan oleh banyak pihak, termasuk masyarakat.
Salah satu bagian menarik dari dokumen DIKPLHD adalah inovasi kepala daerah yang terkait dengan lingkungan hidup. Inovasi ini berupa inisiatif yang dilakukan oleh kepala daerah dalam upaya meningkatkan kualitas lingkungan hidup pada periode penilaian. Inovasi ini dapat berupa kebijakan maupun kegiatan yang sudah berjalan dan ada hasilnya di lapangan atau pun kebijakan dan/atau kegiatan hanya yang masuk ke dalam periode waktu penilaian. Inovasi-inovasi ini adalah terobosan yang dilakukan oleh pemerintah daerah sebagai respon terhadap isu-isu lingkungan hidup yang muncul di masyarakat. Termasuk di dalam daftar inovasi yang dihasilkan pemerintah daerah Provinsi Kepulauan Bangka Belitung ini adalah aplikasi fight covid-19 yang digagas oleh Ahmad Alghozi, seorang pemuda dari Kepulauan Bangka Belitung. Aplikasi ini digunakan oleh Pemerintah Provinsi Bangka Belitung untuk melacak setiap pergerakan orang yang baru datang dari daerah episentrum COVID-19 ke wilayah Bangka Belitung. Penggunaan aplikasi ini di Provinsi Kepulauan Bangka Belitung cukup ampuh menekan jumlah pasien yang terpapar covid-19.
Inovasi lainnya adalah diterbitkannya Peraturan Gubernur Nomor 32 tahun 2020 tentang pedoman pengendalian pencemaran air bagi usaha dan/atau kegiatan tambak udang. Penerbitan peraturan gubernur ini bertujuan sebagai bentuk antisipasi pencemaran perairan oleh usaha tambak udang yang mulai marak terjadi di wilayah Provinsi Kepulauan Bangka Belitung. Salah satu ketetapan dalam Peraturan Gubernur tersebut adalah tentang baku mutu air limbah tambak udang. Peraturan tersebut juga mewajibkan pelaku usaha/kegiatan tambak udang untuk menjaga kelestarian mangrove disekitar lokasi usaha sebagai cara untuk mencegah degradasi kualitas air dan lahan. Dan berbagai inovasi lainnya untuk menangani isu lingkungan hidup dimuat dalam Dokumen DIKPLHD ini.
Penghargaan Nirwasita Tantra yang telah diterima ini sepatutnya bukan hanya menjadi kebanggaan bagi kepala daerah, ketua DPRD maupun pemerintah daerah saja, namun juga mencerminkan komitmen pemerintah untuk terus mengawal isu-isu lingkungan yang muncul di daerah. Lingkungan hidup yang baik dan sehat merupakan hak asasi dan hak konstitusional bagi setiap warga negara Indonesia. Seluruh pemangku kepentingan berkewajiban untuk melakukan perlindungan dan pengelolaan lingkungan hidup dalam pelaksanaan pembangunan berkelanjutan. Perolehan penghargaan ini bagi daerah mencerminkan adanya keberpihakan pemerintah terhadap pengelolaan lingkungan hidup yang baik. Keberpihakan pemerintah ini juga dapat dilihat dari kesigapan pemerintah dalam menangani sengketa dan kasus lingkungan hidup, termasuk di antaranya yang banyak terjadi di Provinsi Kepulauan Bangka Belitung yaitu konflik antara penambang timah dengan masyarakat nelayan, misalnya. Dalam penangan konflik ini pemerintah mengedepankan penanganan konflik yang humanis dan mencarikan jalan tengah bagi semua pihak, hingga penerapan langkah-langkah hukum sesuai peraturan yang berlaku.
Sebagai penerima Nirwasita Tantra, penganggaran yang memadai merupakan salah satu kunci bagi terlaksananya program-program yang pro lingkungan. Meski dengan segala keterbatasannya, pemerintah daerah terus berusaha untuk memberikan alokasi dana yang memadai bagi kegiatan lingkungan hidup. Terlebih disaat isu lingkungan hidup kian meluas dan beragam, penganggaran yang memadai juga dapat menjadi pemantik dalam pemulihan ekonomi nasional. Oleh karena itu, selayaknya pemerintah mencari berbagai sumber dana diluar APBD dan APBN untuk pelaksanaan kegiatan-kegiatan yang mendukung pembangunan berkelanjutan tersebut, termasuk dengan melibatkan sektor swasta dan lembaga non-profit lainnya.
Pemahaman mengenai pembangunan berkelanjutan dan program kegiatan pro lingkungan ini juga hendaknya dapat tersebar luas pada berbagai elemen pemerintah dan masyarakat. Oleh karena itulah, penyebarluasan informasi dan pendidikan lingkungan hidup merupakan suatu hal yang mutlak dilakukan oleh berbagai pihak. Mulai dari isu lingkungan hidup yang sering kita jumpai dalam kehidupan sehari-hari, seperti pengelolaan sampah yang baik dan benar hingga isu lingkungan hidup global yang menjadi pembicaraan dunia internasional seperti adaptasi dan mitigasi perubahan iklim harus tersampaikan secara kontinyu. Penyampaian informasi dan pembagian peran ini perlu dilakukan agar ditemukan pola-pola sinergitas yang ideal antara pemerintah dan masyarakat dalam mengelola lingkungan hidup. Sehingga slogan “satu bumi untuk masa depan” yang digaungkan dalam peringatan hari lingkungan hidup dunia dapat terealisasi.
Pada akhirnya, penghargaan Nirwasita Tantra ini telah menunjukkan kepada kita tantangan yang kita hadapi dan posisi kita dalam mengelola lingkungan hidup di Bumi Serumpun Sebalai ini. Sekaligus memberikan harapan kepada masyarakat bahwa pemimpin yang bersama kita adalah putra daerah yang senantiasa melakukan berbagai daya upaya untuk menjaga kelangsungan lingkungan hidup yang baik dan sehat bagi masyarakat Kepulauan Bangka Belitung yang kita cintai.